Siang ini begitu terik. Tasku pun terasa berat sekali. Memang baru beberapa hari ini aku masuk sekolah setelah libur lebaran. Akan tetapi, karena sekolahku ini sekolah yang cukup keras dalam hal pendidikan, jadi aku harus tabah dan mau tidak mau menjalaninya. Banyak belajar dan pulang sore untuk tambahan. Belum lagi ditambah les ini-itu agar pelajaranku tidak ketinggalan. Betapa monotonnya hidupku ini.
Akan tetapi, ada yang sedikit menghiburku. Ada seorang sunbae yang cukup menarik di sekolahku. Entahlah, aku merasa ada yang menarik darinya. Dia terlihat sangat cool. keren, dan terlihat sedikit misterius. Dan dia juga sepertinya baik. Ternyata sunbae tersebut satu ekstrakurikuler denganku! Yah, aku rasa itu hanya kebetulan saja. Toh, banyak juga sunbae lain yang ikut ekstrakurikuler itu.
Aku mengingat-ingat saat pertama kali kami bertemu. Waktu itu ekskul kami mengadakan kumpul bersama di lapangan tengah sekolah kami dalam rangka pertemuan pertama ekstrakurikuler kami.
Aku melihatnya sedang berdiam diri cukup jauh dan seolah-olah merenung di bawah pohon. Entah mengapa, ada sesuatu yang mendorongku untuk selalu melihatnya dan memperhatikan segala gerak-geriknya. Ia memegang daun, mengamatinya, memainkannya, lalu membuangnya. Dia kemudian berjalan ke arah pohon lain, melakukan hal yang sama. Cukup kekanak-kanakan memang. Tapi, siapa peduli? Mungkin dia memiliki dunianya sendiri. Tiba-tiba sunbae lain memanggilnya. Kudengar ia dipanggil "Cho Kyu". Kemudian ia berjalan ke arah kami (hoobaedeul nya). Ia bertanya "Di sini?" Sunbae yang memanggilnya mengangguk. "Baiklah. Annyeong haseyo. Cho Kyuhyun imnida. Bangaptaa" katanya sambil tersenyum. Senyumnya itu.. Mematikan!! Senyumnya manis sekali! Saat itu juga rasanya aku ingin keluar dan berteriak.
"Tiiiiinn!!!" "Hiyaaaaa!". Hampir saja aku tertabrak. Apa yang kupikirkan tadi? Apakah aku baru saja memikirkan Cho Kyu sunbae? "Omona!!!! Andwae!!!" rutukku dalam hati. Bagaimana bisa aku mulai memikirkannya? Bukankah aku sudah dipercaya teman-temanku yang menyukai Cho Kyu sunbae terlebih dahulu? Bagaimana mungkin aku mengkhianati mereka? Ya, memang. Cho Kyu sunbae memang namja yang sangat populer. Dalam sekejap, banyak teman-temanku yang berkata padaku bahwa mereka menyukai sunbae itu. Ada juga beberapa orang, yang tak perlu mengatakannya pun, aku sudah tahu bahwa mereka menyukai sunbae itu. Aku memang takut untuk memperlihatkan rasa sukaku ini. Mengapa? Karena aku takut kejadiannya akan sama sewaktu aku menyukai Kris.
"Aaah! Bus nya datang juga" seruku girang. Aku seperti forever alone, ya? Haha. Sepertinya begitu jika sudah pulang sekolah. Menunggu bus sendiri, membayangkan hal-hal aneh, dan lain sebagainya. Sebenarnya aku memiliki teman untuk naik bus. Tapi, aku sering menyuruhnya untuk pulang duluan, karena aku masih betah di sekolah, yang padahal sebenarnya tidak ada kegiatan lain selain memandang orang yang berlalu-lalang di halaman sekolah.
Setelah memosisikan diri di tempat duduk yang dekat jendela dan memastikan tidak ada perokok di sekitarku, aku mulai melihat menerawang keluar jendela sembari memikirkan Kris. Ya, Kris. Namja itu dulunya teman satu SMP ku. Semenjak kelas 8 aku menyukainya. Padahal awalnya aku benci, bahkan SANGAT BENCI padanya. Mungkin itu karma. Awalnya awkward, kemudian kami membaik, kami sempat dekat, lalu.. awal semester 2 kami saling menjauh. Dan pada akhirnya, sewaktu kami lulus, kami dalam keadaan saling memendam perasaan benci. Aku berakhir tersakiti olehnya.
Semuanya dimulai saat ia menjalin hubungan dengan sahabatku sendiri, Sulli. Akan tetapi, hubungan itu tidak berlangsung lama. Tidak sampai satu bulan, mereka putus. Tak bisa kupungkiri, aku merasa cukup senang, tapi juga sedih karena Sulli sangat sedih setelah itu. Aku pun memutuskan untuk menghibur Sulli, daripada memikirkan Kris. Dan kurasa itulah yang membuatku saling membenci dengan Kris.
Aku tidak ingin hubunganku dengan Cho Kyu sunbae berakhir seperti hubunganku dengan Kris. Maka, aku berusaha untuk tidak memiliki perasaan lain selain perasaan sebagai teman dan hoobaenya. Bagiku susah untuk melakukannya. Ayolah, siapa yang tidak menyukai seorang namja setampan Cho Kyu sunbae? Dia sangat menarik. Terutama sewaktu dia mengerjai sunbae lain saat kumpul ekstrakurikuler. Dia sangat lucu. Dia tidak seperti remaja SMA pada umumnya. Dia spesial.
"Aaa...khirnya sampai juga di rumah. Aku mau tidur ah" Ucapku sambil berjalan memasuki rumah dan langsung menuju kamarku.
"Baik anak-anak. Sekarang, kertas yang sudah diberikan kepada kalian, dikerjakan untuk latihan di rumah. Soal tersebut ada 30 soal, kalian cukup mengerjakan nomor 2,4,6, dan 8, karena yang sudah saya ajarkan baru materi itu. Tapi, jika ada yang ingin mengerjakan yang lain, silahkan saja.." jelas guru matematikaku di depan kelas. "Aiisshh!! Soalnya susah sekali! Sepertinya aku akan tanya pada kakakku saja." ujar salah seorang temanku. "Aigooo.. betapa.. betapa.. oh, betapa sangat mudahnya soal ini. Anak bayi pun bisa mengerjakannya" sindir temanku yang berada tak jauh dariku. Banyak teman-temanku yang mengeluh. Tak terkecuali aku. Soal itu memang benar-benar seperti soal olimpiade. Tak heran juga, karena guru matematikaku ini salah satu guru pembimbing olimpiade di sekolahku. Yah, takdir.
"Seo In ah. Kamu nanti ikut kumpul ekstra kan?" tanya seseorang dari belakangku saat aku masih mengamati soal matematika itu sambil memikirkan bagaimana aku menyelesaikannya. Ternyata itu Krystal. "Iya dong. Kan sebentar lagi akan ada event penting dan super besar. Emm, di mana? Pulang sekolah?" ucapku. "Di kelas X4. Iyalah, habis pulang sekolah. Apa mungkin jika sewaktu jam pelajaran? Kau ini.. ish" jawab Krystal sedikit kesal yang akhirnya membuatku tersenyum lebar dan berkata "Hehehe. Mianhae Krystal Jung"
"Seo In ah. Kamu nanti ikut kumpul ekstra kan?" tanya seseorang dari belakangku saat aku masih mengamati soal matematika itu sambil memikirkan bagaimana aku menyelesaikannya. Ternyata itu Krystal. "Iya dong. Kan sebentar lagi akan ada event penting dan super besar. Emm, di mana? Pulang sekolah?" ucapku. "Di kelas X4. Iyalah, habis pulang sekolah. Apa mungkin jika sewaktu jam pelajaran? Kau ini.. ish" jawab Krystal sedikit kesal yang akhirnya membuatku tersenyum lebar dan berkata "Hehehe. Mianhae Krystal Jung"
"Kriiing.." bel tanda berakhirnya jam pelajaran pada hari itu pun berbunyi. "Miss, sudah bel" ucap salah satu temanku kepada guru bahasa Inggris kami. Dan setelah berdoa untuk pulang, kami membubarkan diri masing-masing. Aku, Krystal, Sooyoung, Sunny, dan Taemin, langsung menuju ke kelas X4 untuk kumpul ekstra. Ekstra kami sebenarnya seperti klub pecinta British begitu. Dan kebetulan, kami berlima menyukai negara British, musik-musik British, dan terutama British accent orang di sana. Jadi, kami memutuskan untuk ikut ekstra ini.
"Excuse me..Annyeong haseyo.." ucap kami serempak saat tiba di kelas itu. Ternyata sudah cukup ramai. "Yes, come in. Here.. " seorang sunbae mempersilahkan kami. "There are two 'aliens' who are dropped here. So, today we will spend this time by investigating them and sharing a story!!" ucap ketua klub ini sambil menunjuk dua orang baru di klub ini. Jadi, hari ini akan dihabiskan untuk mewawancarai dua 'alien' yang baru saja mendarat di klub ini, serta berbagi cerita.
"Hahaha.. aku tidak seperti itu. Malahan, temanku yang lebih ahli dalam hal itu.. Haha" kudengar suara seseorang di belakangku. Ketika kutengok, ternyata ia adalah Cho Kyu sunbae. Ia berbincang-bincang dengan teman-temannya yang tergabung dalam suatu bagian yang membicarakan British accent. Dan sedetik kemudian, aku teringat dengan artikel di blog Cho Kyu sunbae. Di artikel tersebut, Cho Kyu sunbae menulis bahwa ia pintar matematika, dan aku pun memiliki ide gila untuk bertanya padanya.
Sambil menunggu dia selesai bicara dengan teman-temannya, aku memikirkan cara meminta bantuannya. Aku cukup takut, karena aku sering nervous kalau berbicara dengan lelaki yang belum terlalu kenal. Apalagi lelaki itu orang cukup menarik perhatianku. "Aaaa.." jeritku dalam hati. Setelah menyiapkan mental, aku memanggil Cho Kyu sunbae. "Cho Kyu sunbae, apa kau mau membantuku mengerjakan ini?" tanyaku padanya sambil menunjukkan kertas berisi soal-soal matematika yang diberikan guruku tadi pagi. "Soalnya kudengar Cho Kyu sunbae pintar dalam matematika dan bahkan pernah menjuarai salah satu olimpiadenya. Jadi, kurasa Cho Kyu sunbae pasti bisa membantuku. Ya kan?" ucapku panjang lebar sambil mencoba untuk tidak salah tingkah. "Ummm.. hehe. Mana? Coba kulihat." ujarnya. "Emm, sunbae cukup mengerjakan yang aku lingkari saja kok." kataku. "Oh ya ya ya. Apakah ada kertas, pensil dan buku catatanmu? Aku sedikit lupa tentang materi ini." katanya. "Oh.. emm.. ini" ucapku sambil memberikan beberapa lembar kertas HVS, pensil, dan buku catatanku.
Cho Kyu sunbae sangat serius mengerjakan soal itu. Sampai-sampai sunbae lain jadi penasaran dan ikut mengerjakan soal itu. Cho Kyu sunbae sedikit kebingungan. Aku pun menjadi sedikit bersalah padanya. Kasihan dia. Ia terus saja mengerjakan. Mencoba soal demi soal. Akhirnya sebuah jawaban muncul. "Nah, ini untuk yang nomor 8" katanya tiba-tiba. Aku mengamati coretannya. Terlihat jelas jawabannya. Aku menyusuri langkah-langkahnya, dan itu membuatku bingung. Akhirnya aku bertanya "Bagaimana bisa seperti itu sunbae? Aku tak mengerti. Bisakah kau ulangi dengan cara yang lebih jelas sunbae? Kumohon. Jebal!!" kataku sambil memajang muka memelas. Dia pun mengerjakan kembali. Namun, saat pertengahan, ia jadi bingung sendiri. Tak menemukan jawabannya. Akhirnya, ia beralih ke soal yang lain lagi.
Menit demi menit berlalu dengan cepat. Saatnya kumpul ekstra ini dibubarkan. Cho Kyu sunbae terlihat masih berkutat dengan soal matematikaku. Sepertinya ia penasaran. Ia sampai tidak memedulikan anggota klub ini yang mulai meninggalkan ruangan. Aku menunggunya untuk keluar lebih dahulu. Karena tidak enak jika aku meninggalkannya. Akhirnya ia disuruh sunbae lain keluar. Kukira setelah ini, aku tak mendapat hasil apa-apa. Tapi ternyata sunbae satu ini masih tetap mengerjakannya di luar kelas. Duduk di lantai sambil tangannya memegang pensil dan sesekali membuka catatanku.
Namun, pada akhirnya dia berkata "Aaaarrrggghhhhh!! Aku menyerah. Mianhaeyo. Aku tidak bisa satu pun. Bagaimana jika kutanya temanku yang jauh lebih pintar matematika? Jadi, soal ini kubawa saja. Lalu kukembalikan minggu depan. Okay?" tawarnya. "Ahhh.. umm.. em.. bagaimana ya? Sebenarnya, minggu depan aku ada ulangan." jawabku jujur. "Lalu? Bagaimana?" tanyanya. "Hmm.. bagaimana kalau sunbae membawa soal itu dan mengembalikannya dua hari sebelum aku ulangan?" aku menawarkannya. "Yaaaa.. baiklah kalau begitu" jawabnya. "Ne. Gamsahamnida sunbae!!" ucapku sambil membungkukkan badan. "Ne" balasnya. Aku pun pulang dengan perasaan campur aduk. Senang, tidak enak, bahagia, takut. Tapi kurasa rasa senang lebih mendominasi.